SUMENEP Komunitas Youtuberbagi baru-baru ini sukses mengadakan acara buka bersama sekaligus memberikan santunan kepada 100 anak yatim di Masjid Helim, Desa Jaddung. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kebahagiaan dan dukungan bagi anak-anak yang telah kehilangan orang tua, sekaligus meningkatkan rasa kepedulian sosial di tengah masyarakat.

Mashudi, S.Pd., Pembina Komunitas Youtuberbagi, dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya memberikan perhatian lebih kepada anak-anak yatim. “Menjadi anak yatim bukanlah pilihan hati atau keputusan hidup, melainkan takdir yang harus dijalani. Andai bisa memilih, tentu setiap anak menginginkan kehadiran orang tua terutama ayah sebagai sumber kasih sayang dan sandaran hidup. Namun, karena realitas ini harus dihadapi, mereka membutuhkan uluran tangan kita semua: dukungan sosial, fasilitasi kebutuhan dasar, dan yang terpenting jaminan kelangsungan pendidikan agar tidak putus sekolah,” ujarnya. Rabu 26 Maret 2025

Mashudi juga menambahkan pentingnya sinergi antara wali anak yatim dan masyarakat dalam mendukung kesejahteraan mereka. “Kepada para wali dan masyarakat, mari kita bersinergi. Komunitas Youtuberbagi siap menjadi jembatan, tidak hanya melalui santunan temporer, tetapi juga pendampingan berkelanjutan. Contohnya, kami akan mengupayakan komunikasi dengan instansi terkait di Sumenep untuk memastikan hak anak yatim terpenuhi, seperti akses KIP (Kartu Indonesia Pintar) atau KIS (Kartu Indonesia Sehat). Meski keterbatasan dana menjadi tantangan, kolaborasi kitalah kuncinya. Insyaallah, dengan semangat gotong royong, kita bisa wujudkan masa depan lebih cerah untuk mereka. Mari jadikan kepedulian ini sebagai gerakan kolektif, bukan sekadar aksi insidental.”

Saiful Bahri, M.Kom., Ketua Komunitas Youtuberbagi, juga menyampaikan sambutan yang menyentuh hati terkait peran para konten kreator dalam menciptakan kepedulian sosial. “Mari terus gunakan platform ini bukan hanya untuk konten hiburan, tetapi juga untuk mengubah views menjadi berkah, likes menjadi doa, dan subscriber bisa menjadi jalan untuk membantu lebih banyak lagi saudara kita yang membutuhkan. Konten kita mungkin sementara, tapi amal jariyah ini akan abadi. Mari jadikan channel kita sebagai pengeras suara bagi mereka yang tak terdengar,” tuturnya dengan penuh semangat.





Saiful Bahri menegaskan bahwa acara ini lebih dari sekadar berbagi santunan. “Lihatlah mata 100 anak yatim di hadapan kita ini. Di balik senyum mereka, ada luka kehilangan yang tak terucap. Di balik tawa mereka, ada pertanyaan yang menggantung: ‘Akankah Lebaran tahun ini aku masih memakai baju lusuh yang sama? Siapakah yang akan menggenggam tanganku ke pasar, memilihkan baju baru seperti yang dilakukan ayah dan ibu waktu dulu?’ Tapi hari ini, dengan santunan ini, kita bisikkan pada mereka: ‘Kalian mulia. Kalian berharga, Kalian dicintai, Kalian punya keluarga besar di sini.’” tambahnya.

Menurut Saiful, konsistensi dalam memberi santunan menjadi bagian dari komitmen yang lebih besar untuk menjaga solidaritas sosial. “Mari kita jaga solidaritas ini tetap menyala! Konsistensi kita dalam menyantuni anak yatim setiap tahun bukan sekadar rutinitas, melainkan bukti nyata bahwa kemanusiaan tidak pernah lekang oleh waktu. Setiap paket santunan, setiap senyum yang kita torehkan di wajah mereka, adalah investasi abadi untuk masa depan yang lebih beradab,” ujarnya dengan penuh harap.